Jumat, 28 September 2012

Julasthree'Blog

Metamorfosis merupakan suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik ini terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda. Beberapa hewan yang mengalami metamorfosis antara lain yaitu serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata yang biasanya disertai juga dengan perubahan habitat atau tingkah laku.
Metamorfosis biasanya terjadi pada fase yang berbeda-beda dimulai dari fase larva atau nimfa, kadang-kadang melewati fase pupa dan berakhir sebagai imago dewasa. Ada dua macam metamorfosis pada serangga, yaitu hemimetabola dan holometabola. Hemimetabola juga dikenal sebagai metamorfosis tidak sempurna. Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut larva/nimfa. Tetapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga hanya fase pertama yang disebut sebagai larva/nimfa. Pada fase hemimetabola perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan eksidis (pertumbuhan kulit), fase ini disebut instar. Pada metamorfosis sempurna (Holometabola), fase larva sangat berbeda dengan fase dewasa. Serangga yang mengalami holometabola melalui fase larva kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebuit pupa atau chyrcalis dan akhirnya menjadi dewasa  (Imago)
Metamorfosis dibedakan menjadi dua macam, yaitu metamorfosis tidak sempurana dan metamorfosis sempurna. 
a.       Metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola)
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, antara lain kecoak (lipas), jangkrik, dan belalang. Metamorfosis pada belalang  diawali dari telur. Telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa merupakan stadium atau fase (tahap) antara telur dan dewasa. Namfa berbeda dengan bentuk dewasa karena ukurannya lebih kecil. Nimfa mengalami proses pertumbuhan dengan cara mengalami pergantian kulit terus menerus yang disebut: ekdisis. Wujud serangga diantara dua masa pergantian kulit disebut instar.
Secara singkat tahap-tahap metamorfosis tidak sempurna pada belalang dapat dilihat pada skema berikut :                               
                                Telur - Nimfa - Imago (dewasa)
b.  Metamorfosis Sempurna (Holometabola) 
     Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain ; lalat, nyamuk, dan kupu-kupu. Metamorfosis ini diawali dengan telur. Telur akan menetas menjadi larva. Seperti nimfa, larva juga mengalami ekdisis. Setelah larva instar kelima, ulat tumbuh dan berkembang menjadi pupa (kepompong). Pupa dilindungi oleh bungkusan yang disebut kokon. Pupa akan tumbuh dan berkembang menjadi imago, yaitu kupu-kupu.
Secara singkat tahap-tahap metamorfosis sempurna pada kupu-kupu dapat dilihat pada skema berikut :
        
              Telur - Larva (ulat) - Pupa (kepompong) - Imago (dewasa)
 
Tabel 1. Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna
No
Fase
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis tidak sempurna
1
Contoh
Kupu-kupu
Belalang
2
Masa
Tipe mulut ulat: menggigit.
Makanannya: daun-daunan
Tidak bersayap, jumlah kaki banyak.
Tipe mulut belalang: menggigit
Makanannya: daun-daunan
Tidak bersayap, jumlah kaki tiga pasang.
3
Sebutan
Larva berbeda sifat dnegan bentuk dewasanya
Nimfa, mempunyai banyak kesamaan dengan bentuk dewasanya
4
Pupa
Ada
Tidak ada
5
Masa dewasa
Tipe mulut kupu-kupu:menghisap
Makanannya; sari bunga
Bersayap, jumlah kaki tiga pasang
Tipe mulut belalang: menggigit
Makanannya: daun-daunan
Bersayap, jumlah kaki tiga pasang